Kamis, 06 April 2017

SOSIALISASI ADIWIYATA

Sosialisasi Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan) di SMPN 2 Socah

Bersama Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bangkalan dan Kasek SMPN 2 Socah

Yel-yel Adiwiyata oleh Kasek SMPN 1 Socah 



Sosialisasi Adiwiyata oleh Kasek SMPN 1 Socah (Heru Aliwardhana, S.Pd, MM)


MEMPERINGATI HARI HUTAN, AIR DAN BUMI SE DUNIA

Memperingati Hari Air, dan Bumi Se Dunia di Perkemahan Langgundih Bangkalan

Penanaman Pohon Mangrove bersama Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan

Sabtu, 25 Maret 2017

"Pulling Out The Nais From The Tree Along The Route to Mercusuar"

Memperingati Hari Hutan, Air & Bumi Se Dunia dengan tema : "Pulling Out The Nais From The Tree Along The Route to Mercusuar"

Selasa, 21 Maret 2017

“OUR DREAM DAN AKSI BERSAMA UNTUK KEBERLANJUTAN KEHIDUPAN DI BUMI” “SELAMAT HARI KEHUTANAN SEDUNIA 20 MARET 2017”

MENCINTAI LINGKUNGAN HIDUP
Mengapa alam sangat berarti bagi makhluk hidup, terutama manusia? Mengapa kita harus peduli dan mencintai alam? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin terpikirkan di dalam benak kita. Alam sangat berarti dan berperan penting bagi makhluk hidup dan kehidupan di muka bumi. Alam dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya merupakan warisan nenek moyang kita dan titipan cucu di masa mendatang yang patut kita jaga kelestariannya dan keberlnjutannya. Kita beserta anak dan cucu tentu menginginkan lingkungan yang serasi dan lestari agar dapat melangsungkan hidup. Alam yang serasi dan lestari adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Setiap komponen di dalam ekosistem berinteraksi dan membutuhkan oleh karena itu, kita harus menyayangi alam dengan cara memelihara dan melestarikannya. Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar keanekaragaman sumber daya alam tetap lestari dan terjamin. Keseimbangan alam dapat terganggu atau rusak. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya alam sebaiknya diusahakan secara arif dan bijaksana sesuai keseimbangan alam. Selain itu kamu tentu pernah mendengar atau bahkan mengalami beberapa peristiwa kerusakan alam di Indonesia seperti banjir, tanah longsor, semburan dan banjir lumpur panas, pencemaran air limbah, kepunahan species hewan dan tumbuhan, kebakaran hutan, polusi udara oleh kendaraan bermotor atau hasil industri, dan peristiwa lainnya. Tidak sedikit dari peristiwa tersebut merupakan perbuatan manusia yang mendominasi alam secara berlebihan. Hal ini secara langsung dan tidak langsung berdampak negatif terhadap manusia, makhluk hidup lain, alam itu sendiri dan tentu saja kehidupan di muka bumi ini.
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya.
Memelihara lingkungan di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah menjadi kegiatan positif bagi para pelajar, seperti yang dilakukan Ekskul Pramuka Spensaca, baru-baru ini dengan mengadakan “ROAD TO BUKIT JADDIH”.
Mereka tidak hanya menanam pohon untuk menciptakan lingkungan bersih dan asri tetapi juga juga bersih-bersih massal dengan membuang sampah di sekitar tempat wisata Bukit Jaddih




Waktu liburan sekolah pun mereka masih rutin melakukan kegiatan yang terkait dengan lingkungan yaang bertema “OUR DREAM DAN AKSI BERSAMA UNTUK KEBERLANJUTAN KEHIDUPAN DI BUMI”

“SELAMAT HARI KEHUTANAN SEDUNIA 20 MARET 2017”

Sabtu, 04 Maret 2017

FUNGSI, MANFAAT & KEGUNAAN GREENHOUSE

Fungsi, Manfaat & Kegunaan Greenhouse
GREENHOUSE SPENSACA

Apa Itu Greenhouse?
Green house adalah sebuah bangunan kontruksi yang berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam pemeliharaan tanaman. Green House disebut juga "Rumah Kaca", karena kebanyakan green house di buat dari bahan yang tembus cahaya seperti kaca, achrilic, plastik dan sejenisnya.

Dengan greenhouse beberapa kondisi lingkungan berikut dapat dihindari, antara lain:
1. Perubahan suhu dan kelembaban yang fluktuatif
2. Akibat buruk yang di timbulkkan dari radiasi sinar matahari jenis sinar ultra violet dan sinar infra red
3. Kekurangan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim penghujan.
4. Hama dan binatang pengganggu serta penyakit tanaman seperti jamur dan bakteri.
5. Tiupan angin kencang yang dapat merobohkan tanaman dan merusak daun
6. Tiupan angin dan serangga yang dapat menggagalkan proses penyerbukan bunga
7. Akibat buruk dari polusi udara

Kondisi lingkungan yang dapat di ciptakan dengan adanya greenhouse, antara lain:
1. Kondisi cuaca yang mendukung pertumbuhan tanaman
2. Suhu , kelembaban dan intensitas cahaya matahari dapat di atur sesuai kebutuhan
3. Penyiraman tanaman dapat diatur berkala
4. Kebersihan lingkungan dapat dijaga dengan baik sehingga terhindar dari penyakit tanaman.
5. Kenyamanan terhadapa aktivias produksi dan pengendalian mutu.
6. Udara yang bersih dari polutan
7. Insklusi (terlindung) terhadap gangguan binatang/hama dan serangga penggangu.

Manfaat dan Fungsi Greenhouse
Banyak manfaat & kegunaan dari greenhouse, antara lain:
1.  Sebagai sarana pembibitan tanaman
2.  Tempat karantina tanaman
Tanaman yang sedang sakit, terkena hama atau ketika dalam proses tranplantasi (pemindahan tanaman) perlu dirawat dan dipelihara secara intensif atau di karantina. Hal ini dapat dilakukan di dalam green house untuk mendapatkan perawatan khusus dan mengindari kontaminasi terhadap tanaman lain.
3.  Sebagai wahana budidaya tanaman tertentu
Jenis tanaman tertentu menghendaki pemeliharaan khusus karena tanaman tersebut hanya dapat hidup dan berproduksi pada kondisi khusus. Misalnya beberapa jenis holtikultura (buah, sayur dan bunga), tanaman herbal dan tanaman hias. Dengan adanya green house kondisi lingkungan dapat di manipulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut sehingga produksi dapat berjalan dengan baik, meminimalisir kegagalan produksi dan meningkatkan produktifitas.
4.  Sebagai sarana Agro Wisata
Green house banyak di jadikan sebagai sarana agro wisata di perkotaan yang memadukan keindahan taman dan fauna seperti angsa, burung dan lainya. Kenyamanan pengunjung dapat di ciptakan dan binatang dapat terjaga dengan baik.
5.  Sebagai Agromart/Agroshop
Penjualan tanaman seperti tanaman hias tidak mungkin dilakukan didalam gedung yang tertutup yang tidak ada cahaya matahari. Dengan adanya green house dapat diciptakan kondisi yang nyaman bagi para pengunjung dan pemeliharaan tanamanpun lebih mudah dilakukan.

*** Sumber: http://www.gemaperta.com

Jumat, 03 Maret 2017

PENERAPAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH

PENERAPAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
Pembiasaan membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai

Mendengarkan Tausiyah sesudah Sholat Duha

Kajian Islami setiap hari Selasa dan Kamis sesudah Sholat Duha


Penumbuhan budi pekerti di sekolah sebenarnya telah dilakukan guru jauh sebelum ada peraturan yang mengaturnya, tetapi melalui Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang berlaku sejak 13 Juli 2015, paling tidak guru mempunyai pedoman yang jelas tentang poin-poin yang harus dilakukan.

Melalui peraturan ini dijabarkan secara jelas kegiatan wajib yang harus dilaksanakan dan pembiasaan baik yang dapat dilakukan di sekolah.

Kegiatan wajib yang harus dilaksanakan disekolah antara lain :

1. Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing.

2. Melaksanakan upacara bendera.

3. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu               kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang                     menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.

4. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan satu lagu     daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).

5. Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk                 mensosialisasikan: visi, aturan, materi, dan rencana capaian belajar.

6. Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan rumah untuk belajar kelompok yang diketahui     oleh guru dan orangtua.

7. Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk kelompok lintas           kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.

8. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata                 pelajaran (setiap hari).

9. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan waktu sebelum memulai     hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran                 jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.

10. Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua           dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.

Disamping kegiatan wajib yang harus dilakukan terdapat pula contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat diterapkan di sekolah dan di lingkungan rumah, seperti :

1. Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik                     dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat;

2. Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat.

3. Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan.

4. Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan         semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan.

5. Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.

6. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik               sesuai dengan tata nilai yang berlaku.

7. Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/wali/penghuni               rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing               keluarga.

8. Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran             dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.

9. Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang       mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.

10. Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami musibah atau                 kesusahan.

11. Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui           berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.

12. Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.

13. Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya masing-masing       sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah                   sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

14. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian                     memakai fasilitas sekolah.

15. Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu.

16. Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.

17. Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat.

18. Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank,         celengan, dan lainnya).

19. Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan                   membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan;

20. Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara                       memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam         kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok;

21. Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama         dengan anak mengenai kegiatan di sekolah

22. Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh               peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah.

23. Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di dalam             sekolah.



Kebanyakan dari kita pasti sudah melaksanakan beberapa hal wajib dan contoh-contoh pembiasaan baik diatas, tetapi mungkin juga belum menyeluruh atau mungkin telah melaksanakan lebih baik daripada penjabaran aturan tersebut. Harapan kita semua untuk menciptakan generasi penerus yang lebih baik dan bermoral.



Rabu, 01 Maret 2017

MENGAPA HARUS MENJADI SEKOLAH ADIWIYATA?

MENGAPA HARUS MENJADI SEKOLAH ADIWIYATA? 

Mengapa harus menjadi sekolah Adiwiyata? Pertanyaan itu muncul baik dari kalangan guru maupun siswa. Agar sekolah kita menjadi terkenal, celetuk seorang siswa. Agar sekolah kita menjadi lebih nyaman, timpal siswa yang lain. Agar sekolah kita menjadi lebih bagus dan bisa mendapat bantuan, ujar seorang guru. Agar kita bersih-bersih terus, kata seorang petugas kebersihan.
Ya semuanya itu bisa benar, namun untuk lebih memahami mengapa SMP Negeri 1 Socah harus menjadi sekolah Adiwiyata, kita harus mengetahui dulu apa itu Adiwiyata.

ADIWIYATA adalah program terhadap sekolah yang mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan
Ya peduli lingkungan, itu yang menjadi fokus program Adiwiyata. Kita semua mengetahui bahwa kerusakan lingkungan bumi kita sudah semakin masif dan mengancam kehidupan. Tingkat kadar CO2 di atmosfir sebagai akibat pencemaran udara sudah sangat mengkhawatirkan dan mengancam keutuhan bumi. Pemanasan global, cuaca ekstrim, pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu karang itu semua karena kadar emisi gas di atmosfir sudah melewati ambang batas aman, yaitu 350 ppm. Banjir, longsor, kemarau panjang dan hujan yang tidak menentu semua juga akibat kerusakan lingkungan yang diakbatkan oleh ulah manusia yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Menyelamatkan lingkungan yang sudah parah itu tidak dapat dilakukan oleh hanya satu-dua orang atau instansi, tapi oleh semua pihak. Kesadaran akan perlunya memelihara dan menyelamatkan lingkungan harus ditanamkan sejak dini pada setiap orang dan yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Itulah program sekolah Adiwiyata.

Apa Itu ADIWIYATA ?
Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA
Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.

INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA
A.   Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan.
Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan       hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan     non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

B.   Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).
Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:
1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada       di masyarakat sekitar.
3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan                   kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

C.   Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.
Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup                 berbasis patisipatif di sekolah.
2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan         lingkungan hidup di sekolah.

D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:
1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan     hidup.
2. Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.


BERSIH-BERSIH MASSAL SMPN 1 SOCAH dalam rangka Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Tanggal 26 Pebruari 2017 di Taman Paseban Bangkalan



SOSIALISASI ADIWIYATA

Sosialisasi Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan) di SMPN 2 Socah Bersama Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bangkalan...